The Mansinam - Renungan Kristen - Saudaraku, kita harus menyadari dan berpikir bahwa, saat kita masih hidup di dunia ini, tidak ada yang lebih utama, tidak ada yang lebih penting, tidak ada yang lebih bernilai dan berharga, selain Tuhan dan Kerajaan-Nya. Olehnya, kita harus mulai belajar untuk memindahkan hati dan pikiran kita, hanya tertuju kepada Kerajaan Bapa di sorga. Itulah yang firman Tuhan maksudkan di dalam;
Kolose 3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. 3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
itulah kenapa dalam hidup kita saat ini, diatas segala-gala kita harus tetap mengutamakan Tuhan. Dan untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, maka itu harus dimulai dari sebuah kesadaran, siapakah diri kita ini, dan siapakah Tuhan yang telah menciptakan kita, untuk apa kita hidup di dunia ini, dan dimana kita berada setelah waktu hidup kita di dunia ini berakhir.
Pengertian akan kebenaran ini sangat penting, tetapi itu semua belum cukup untuk bisa membuat seseorang mengutamakan Tuhan dalam hidupnya, kalau pengertian akan kebenaran ini tidak dihayati secara mendalam, sampai bisa menyatu dengan hidup kita, sehingga akan tercipta sebuah pola berpikir yang permanen, bahwa Tuhan adalah segala-galanya dan tidak ada yang lain yang kita ingini di bumi.
Orang percaya yang bisa membangun pola berpikir seperti ini akan memiliki sebuah prinsip hidup yang kuat, sehingga ia bisa berkata seperti yang firman Tuhan katakan di dalam;
Mazmur 73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Kalau kita tidak bisa menanamkan prinsip hidup yang benar ini dalam seluruh gerak hidup kita, dimana tidak ada lagi keinginan yang lain selain hanya menginginkan Tuhan saja, selagi kita masih hidup di dunia ini, maka yang terjadi kemudian adalah, kita akan berusaha bagaimana bisa memiliki kenyamanan hidup di dunia ini, mengejar segala sesuatu yang menjadi keinginan diri, padahal semuanya itu akan berakhir sia-sia.
Kenapa semuanya akan berakhir sia-sia?, karena suatu saat nanti di balik kehidupan ini, kita akan menemui kenyataan seperti yang firman Tuhan katakan, bahwa tidak ada kesenangan yang bisa kita nikmati dibalik kematian nanti, kalau kita tidak mengutamakan Tuhan selama kita hidup di dunia ini.
Oleh sebab itu firman Tuhan ingatkan kita, bahwa selagi masih hidup di dunia ini, kita harus sungguh-sungguh mencari Tuhan. Di dalam Pengkhotbah, firman Tuhan katakan;
Pengkhotbah 12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!”
Hari-hari yang malang yang dimaksudkan ayat ini adalah, gambaran dari tragisnya kehidupan di dalam kegelapan abadi, atau kehidupan di neraka. Tidak ada kesenangan apapun disana, sebaliknya yang ada hanyalah penderitaan yang tak pernah berakhir. Firman Tuhan juga mengingatkan kita di dalam;
Markus 8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
Menyelamatkan nyawa yang dimaksudkan kebenaran firman Tuhan ini adalah, orang-orang yang lebih memilih untuk menikmati hidup di dunia ini dengan segala kesenangannya. Orang-orang yang sama sekali tidak tertarik untuk memikirkan perkara-perkara yang diatas atau semua hal tentang langit baru dan bumi yang baru.
Bagi orang percaya yang mau mengutamakan Tuhan diatas segala-galanya, maka ia akan rela kehilangan nyawanya karena kebenaran injil Kristus, tetapi dibalik semuanya itu ia akan menuai keindahan hidup kekal di dalam Kerajaan Allah Bapa di sorga.
Mengutamakan Tuhan didalam hidup ini, sama dengan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi. Dan bila ini yang ada dalam hidup kita sebagai orang percaya, maka kita juga akan mampu mengasihi sesama, seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Mari kita lihat apa yang firman Tuhan katakan tentang kasih;
Lukas 10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 10:26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 10:27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Itulah kenapa firman Tuhan juga katakan bahwa tanpa kasih, semuanya itu sia-sia. Dan itulah yang ditulis di dalam;
I Korintus 13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Jadi disini kita bisa mengerti bahwa, jikalau dalam hidup ini kita hanya mau mengutamakan Tuhan di dalam segala hal, maka kasih itu akan nyata dalam kehidupan kita, dan kalau kasih itu nyata dalam kehidupan kita, maka hidup kita akan mempermuliakan Allah Bapa di sorga. Namun itu semua baru bisa kita lakukan kalau landasan berpikir kita benar sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Orang percaya yang benar-benar mengasihi Tuhan, itu dapat dilihat dari prioritas hidupnya, dimana seluruh gerak hidupnya, apapun yang ia lakukan, semuanya adalah merupakan kehendak Tuhan. Dan inilah yang dinamakan, hidup hanya untuk menyukakan dan menyenangkan hati Tuhan.
Orang yang tidak mengutamakan Tuhan di dalam hidupnya, berarti ia mengutamakan dirinya sendiri, dan inilah yang firman Tuhan maksudkan, menyelamatkan nyawanya. Padahal, semuanya itu hanya berlangsung sementara, bahkan orang yang berusaha menyelamatkan nyawanya di dunia ini, tidak akan lebih dari seratus tahun, namun pada akhirnya ia akan kehilangan nyawanya di kekekalan.
Tetapi orang yang berani mengambil keputusan untuk kehilangan nyawanya, artinya berani hidup sepenuhnya hanya untuk Tuhan, selama hidup di dunia ini, maka orang-orang seperti inilah yang nyawanya akan terselamatkan di kekekalan dan akan hidup penuh kemuliaan di dalam Kerajaan Bapa di sorga.
Kiranya kebenaran ini mengubah kita, untuk bisa mengambil keputusan hidup yang benar, yaitu hidup hanya mengutamakan Tuhan, melakukan kehendak Tuhan, menyukakan dan menyenangkan hati Tuhan, selama kita masih hidup di dunia ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar